Sunday, July 17, 2011

dear papah :)

Kamu adalah orang yang selalu aku banggakan, yaa seorang papah yang selalu aku sayangi dan aku banggakan disetiap langkah dan setiap waktu aku mengalmi masa sulit dan kebahagiaan. Dulunya waktu aku kecil, aku merasa seperti putri raja yang selalu dipenuhi keinginannya. Tanpa aku tahu bagaimana usaha yang papah lakukan demi memenuhi semua apa yang aku mau. Yang aku hanyalah aku perempuan kesayangannya.
Saat aku meranjak dewasa dan mengenal masa-masa puber dan mengurangi waktu ku bersama papah karna seorang laki-laki lain yang menjadi pacar ku, saat itu aku merasa seperti lengkap sudah kebahagian yang aku punya untuk anak seusiaku 15 tahun. Tapi setelah laki-laki yang menggantikan kasih sayang  yang diberikan papah itu hilang, aku baru menyadari bahwa aku salah. Dan disaat itu pula aku merasa kehilangan seorang papah karna waktunya bukan untuk ku lagi.
Saat aku butuh kehangatan seorang papah, saat itu juga aku merasa sendiri dan merasa hidup ini tersa hancur. Sosok yang selalu tampak tapi tidak pernah lagi aku merasakan papah yang dulu selalu memnjakan aku. Yang selelu membanggaku kepada orang lain bahwa aku lah anak kesayangannya.
Sekarang saat usia ku meranjak 19 tahun dan disaat papahku sudah pensiun dari kerjanya, seketika kehidupanku berubah menjadi terbatas.  Aku sesekali  pernah melihat papah mengerutkan alisnya dengan tangannya diruang tv saat aku turun tangga rumahku, aku teringat saat semalam aku meminta untuk dibelikan hand phone baru. Aku pun balik kekamarku untuk menangis dengan menutup mulutku dengan baltal agar tidak ketahuan. Sorenya aku beraniin diri untuk berbicara pada papah dan mengurungkan niatku kemarin malam.
Setiap malam aku selalu mengis karna aku malu, disaat usiaku yang mulai usia-usia dewasa seharusnya aku bisa membeli apa yang aku mau dengan uangku sendiri, bukan malah menyusahkan dan membuat beban baru pada papah.
Aku tau papah tidak pernah mau terlihat tidak mampu didepan anak-anaknya. Papah selalu berjuang dengan keras sampai pernah papah terkena penyakit hepatitis karna terlalu lelah bekerja. Rasanya seperti jatuh dari lantai paling atas karna keegoisan aku selalu menuntut pada papah tanpa pernah memberikan apa-apa padanya ampai membuat papah harus merasakan sakit yang ga pernah aku bayangin gimana rasanya.
·         Hebatnya seorang papah idolaku dia tidak pernah mengeluh apa yang dia rasakan saat dia merasakan sakit yang begitu hebat.
·         Hebatnya seorang papah idolaku, dia tidak pernah mengeluh lelah saat dia bekerja keras untuk memenuhi apa yang aku mau.
·         Hebatnya seorang papah idolaku, dia tidak pernah mengeluh atau marah saat aku membuat dia kecawa sekalipun itu membuat hatinya hancur.
·         Hebatnya seorang papah idolaku, dia tidak pernah menuntukku untuk seperti orang lain walaupun anak temannya lebih pintar atau lebih hebat dari aku. Karna yang dia tahu putrinyalah yang paling hebat.
·         Hebatnya seorang papah idolaku, dia tidak pernah mengeluh saat dia sedang merasa sudah karna dia tidak ingin putrinya ikut merasakan susah.
·         Hebatnya seorang papah idolaku, dia bisa menyembunyiakan rasa cemburunya pada putrinya ini yang sudah mempunyi kekasih, walaupun dia harus menahan rasa marahnya.
·         Hebatnya seorang papah idolaku, dia selalu memberikan putrinya kekuatan pada putrinya saat dia melihat putrinya merasa terpuruk.
·         Hebatnya seorang papah idolaku, dia selalu memberikan kebahiaan bagi putrinya walaupun dia harus menderita sekalipun.
Papah, mungkin saat ini aku tidak pernah tau apa yang papah rasa, tapi yang aku tau papah sayang sama aku dan aku sangat menyayangi papah idolaku yang ga pernah bisa digantikan oleh siapapun. Iya hanya papah yang bisa sekuat karang saat omabak besar menimpa. Yang papah harus tau, saat raga kita berjauhan tapi hati kita akan selalu bersama terus karna kasih sayang ini abadi, sekalipun papah pernah buat aku kecewa tapi aku tau papah akan terus menyayangi aku dan kelurga kita. Dan hanya papah yang bisa buat aku selalu kuat saat aku merasa lemah. Saat nanti papah merasakan sakit yang tidak bisa ditahan lagi, berbagilah denganku papah, karna aku akan terus menggeggam tangan papah agar papah tetap kuat seperti papah yang hebat. Disaat papah tua nanti dan hanya bisa berbaring dikasur, aku akan mengurus papah dengan senang hati dan berjuang memenuhi semua kebutuhan papah seperti papah yang dulu memenuhi keinginanku.
Mungkin hanya lewat tulisan ini aku bisa mengungkapkan apa yang aku rasa yang selama ini ga pernah bisa aku ungkapkan.
I just wanna make you proud, i never gonna be good enough for you, can't pretending that I'm alright, i'm sorry, I can't be perfect . . . . .

No comments:

Post a Comment